Dramaturgi Proletariat

Denting palu dan besi

jam tujuh pagi, hingga mentari tenggelam di penghujung hari

satu jam untuk kopi, dan mi instan.

Sial, Dimana rokok ku tadi malam?


setengah umur, kami buang ke ruang bakar mesin-mesin

menempa sendok nasib 

cepat tanpa akhir

tidur dan bermimpi kian sulit


cekung mata, wajah letih, tangan penuh guratan luka

kami ayam jantan!

yang mengantri untuk di potong


rajutan pelangi telah habis di kepul waktu

ledakan fakta dan rencana masa depan

celana dalam yg basah di merak utara


sirine berbunyi, matahari sudah berdasi, bersiaplah bercemas-cemas, kenyataan masih sama, siap-siap tikungan kiri Tajam!.

Comments

Popular Posts

Content Writer Untuk Bapak

Kamu Seniman Visual? Kini Saatnya Upgrade! Kuas Dan Kanvas Senimu, Dengan Laptop ASUS AI Vivobook S14 OLED M5406.

Opus.