Opus.
Terbaring langkah dalam labirin tak berujung, Di arena kehidupan yang terus berputar.~
Panggung doa sudah di gelar, anatomi dosa menanggalkan pakaiannya
Tertunduk, tersumpal dogma kepalsuan
Gelombang penyesalan tergerus, replika baptis terhampar di permukaan ranjang
Mengerutkan makna dalam ruang ke sucian, mengubah esensi menjadi keruh
Menyusup, dalam aliran darah, seperti mantra yang terucap tanpa suara
Adakah ketulusan yang bersinar?
tumbangkan bayangan-bayangan semu, terangi setiap lorong dalam jiwa
Adakah ketulusan yang bersinar?
Bakar, hanguskan benang-benang dosa di tubuh yang terpatri.
Nada suram menggema, harmonisasi paduan suara duka
mengucur, deras keringat di bayar tunai
terbuang, manufaktur replika hidup, di atas dinding-dinding hati yang rapuh
Bernafas nafsu naluri hewani
Menyelam semakin dalam
menggarap dusta berharap lupa
Menyamarkan api neraka, Nilai-nilai surga tak lagi sakral
Di atas kanvas surga, neraka, pahala dan dosa.
Comments
Post a Comment